Minggu, 22 November 2015

Tak Ada

Kulihat dia menangis
Kulihat dia tertawa
Kulihat dia kecewa
Kulihat dia bahagia

Tangisnya tak besuara
Hatinya bahkan tak bisa membuat dia bersuara
Dia selalu diam dalam kesakitan
Dia selalu menelan semua kecewa yang dirasa

Setelah lama, dia akhirnya benar benar terluka
Begitu banyak dia memendam kecewa
Terlalu sering dia merasa hampa
Hatinya hancur tak bersisa

Tak ada lagi cahaya di wajahnya
Tak ada lagi senyuman dibibirnya
Tak ada lagi harapan dalam harapannya
Tak ada lagi kehidupan dalam hidupnya

Jumat, 13 November 2015

Sampai Mana

Duniaku semakin mengecil
Tak ada sedikitpun cahaya disana
Tak ada jalan yang bisa kupijak
Bahkan tak ada manusia yang bisa aku lihat

Melihat semua yang kulakukan selalu menemui jalan buntu
Mendengar semua suara sumbang yang kudengar setiap hari
Mencium bau busuk akal bulus orang jahat yang sangat licik disekitarku
Apa aku akan menyerah kemudian mati begitu saja?

Skenario macam apa yang kulakoni ini
Aku ingin sekali memberontak tapi tubuhku sangat sulit bergerak
Aku ingin sekali berlari sejauh mungkin tapi kaki ku sangat sulit untuk melangkah sekalipun
Aku ingin sekali mempunyai dunia baru tapi duniaku sekarang ini tidak memiliki pintu menuju dunia lainnya.

Aku tidak bisa berbuat apa - apa.
Bisa, sesungguhnya pasti bisa tapi aku belum menemukan hal itu
Siapa aku sebenarnya?
Hanya tuhan yang tahu dan waktu yang menjawab

Hujan

Aku sangat mencintai hujan, menyukai wangi alam sesudahnya, menikmati rasa segar setelahnya dan memuja apa yang dilakukan hujan untuk alam.
Meskipun sering kali aku sangat takut jika hujan datang dengan membawa petir.

Satu hal yang pasti, hujan selalu membawa kenangan lama hadir kembali, entah itu manis atau pahit sekalipun..

Dan pagi tadi kenangan tentang masa sekolah tiba - tiba datang menyeruak benakku, ingatan tentang ketika aku selalu malas untuk membuka mata di pagi hari saat hujan turun bahkan jika hujan sudah reda. Selimut adalah teman baik dan ternyaman saat hujan turun, bukan? Haha.
Ingatan tentang dingin yang menusuk tulang saat air menyentuh kulit di pagi hari. Ingatan tentang berangkat sekolah dengan keadaan menggigil kedinginan. Ingatan tentang sangat enggan menginjak jalanan yang basah yang bisa mengotori sepatu dihari senin. Ingatan tentang lantai kelas yang kotor dan licin yang sangat aku tidak sukai. Dan, ingatan tentang salah satu sahabatku yang bajunya tidak selalu wangi saat musim hujan, karena baju dia tidak kering saat dijemur dan dia tetap memaksa menyemprotkan pewangi saat sedang di setrika. Ouch! Itu sangat mengganggu. Hahaha. Dia selalu menjadi bahan guyonanku dan sahabatku yang lain dimusim hujan..

Aku merindukan masa - masa itu, hujan.
Aku merindukan semua hal yang aku tidak suka saat sekolah dulu jika kau turun.
Aku merindukan sahabat - sahabatku.
Aku sangat merindukan mereka.
Tawa, canda, cerita, nasihat, guyonan, tangisan bahkan bullyan mereka.
Terlalu menyedihkan untuk semuanya menjadi seperti ini.
Bisa kah aku mendapatkan sahabat - sahabatku kembali, hujan? Tolong katakan iya.
Setidaknya untuk menghiburku, malam ini saja.