Aku berkelahi dengan diriku sendiri. Siapa yang salah dan siapa yang paling salah?
Aku mengeluh tentang semua yang terjadi kepadaku.
Terkadang aku bisa menerima semuanya, tetapi saat sesuatu yang menyakitkan kembali menorehkan luka, maka semua sakit itu seakan meluncur dengan sendirinya.
Selama hidupku ini, aku selalu menangisi apa yang membuatku tidak nyaman walaupun itu hanyalah sebuah masalah kecil. Dan sekarang, aku menjadi manusia yang tidak bisa menangis lagi. Kurasa air mataku sudah habis. Aku sia - siakan air mataku hanya untuk sesuatu yang tidak berguna.
Hatiku seakan menjadi gelap karena kesakitan yang aku terima dan rasakan selama ini. Apa aku sudah sangat berdosa? Ya Allah yang maha segalanya, tolong aku. Aku sedang berada dititik terendah dalm hidupku. Aku tau engkau selalu menolongku, tapi aku ingin engkau memberiku lebih banyak kesabaran. Tuntun aku kejalan lurusmu, ya Allah. Tegarkan hatiku agar aku tetap istiqomah dan bertawakal kepadamu. Beri aku hidayah jika aku sudah melampaui batas. Ampuni semua dosaku, maafkan semua perkataanku. Tetaplah berada disampingku saat orang lain meninggalkanku. Berikan peluk hangatmu saat orang lain membuat ku menangis. Aku akan selalu berusaha berjalan di jalanmu, berlari kepadamu, aku akan selalu bersyukur dengan semua rahmatmu.
Tolong aku ya Allah, tolong damaikan aku dengan diriku sendiri. Tolong damaiakan aku dengan keadaanku yang sekarang. Jangan biarkan aku mengecewakanmu. Jangan biarkan aku merasakan hal yang buruk terhadapmu seperti menganggapmu tidak adil, karwna engkau adalah hakim yang seadil - adilnya. Jangan biarkan aku membenci orang - orang yang menyakitiku..
Ya Allah, aku mencintaimu. Mencintaimu lebih dari diriku sendiri. Lebih dari apapun didunia ini. Damaikanlah hatiku.
Sesuatu sering kali terlupakan, guratan dalam sebuah catatan terkadang membantu untuk menemukan hal yang hampir hilang..
Rabu, 24 Juni 2015
Aku dan diriku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar